JAKARTA - Kondisi ekonomi dalam negeri pada tahun 2009 hingga 2010 merupakan kondisi yang cukup kritis. Pasalnya, perlambatan ekonomi global saat ini baru akan terasa dalam dua atau tiga kuartal mendatang.
Plt Menko Perekonomian, Sri Mulyani, mengatakan dampak itu akan terlihat di neraca pembayaran 2009. Maka itu pemerintah akan menyusun RAPBN 2009 secara lebih hati-hati. �
"Kita melihat tahun 2009 dan 2010 adalah tahun yang cukup kritis yang harus kita manage dari sisi kebijakan ekonominya dan respons kebijakan yang harus kita lakukan. Manajemen APBN dengan DPR akan lebih hati-hati lagi supaya tahun 2009 mendapatkan format yang terbaik," ujar Sri Mulyani, usai rakor di Gedung Depkeu, Jakarta (5/10/2008).
Selain mencermati rancangan APBN 2009, pemerintah juga akan menjaga stabilitas ekonomi bersama BI melalui tingkat inflasi, nilai tukar suku bunga. Hal ini untuk menciptakan kepastian atau kepercayaan dari pelaku usaha.
Langkah lainnya yakni pemerintah akan memperbaiki dan mempercepat reformasi di sektor riil sehingga bisa berjalan lebih efektif. Pemerintah juga akan menjaga program kemiskinan, ketahanan pangan dan pengurangan pengangguran.
Selain itu pemerintah memastikan kondisi ekonomi makro pada 2008 akan tetap terjaga meski saat ini hampir seluruh negara mengalami perlambatan ekonomi. Namun, pemerintah tetap akan waspada dalam menyikapi perkembangan ekonomi global.
"Jadi kesimpulannya untuk ekonomi 2008 secara makro mungkin beberapa target masih akan bisa kita jaga dan tercapai namun tidak akan mengurangi waspada dan kehati-hatian sampai akhir 2008," ujarnya.
(ahm)
Plt Menko Perekonomian, Sri Mulyani, mengatakan dampak itu akan terlihat di neraca pembayaran 2009. Maka itu pemerintah akan menyusun RAPBN 2009 secara lebih hati-hati. �
"Kita melihat tahun 2009 dan 2010 adalah tahun yang cukup kritis yang harus kita manage dari sisi kebijakan ekonominya dan respons kebijakan yang harus kita lakukan. Manajemen APBN dengan DPR akan lebih hati-hati lagi supaya tahun 2009 mendapatkan format yang terbaik," ujar Sri Mulyani, usai rakor di Gedung Depkeu, Jakarta (5/10/2008).
Selain mencermati rancangan APBN 2009, pemerintah juga akan menjaga stabilitas ekonomi bersama BI melalui tingkat inflasi, nilai tukar suku bunga. Hal ini untuk menciptakan kepastian atau kepercayaan dari pelaku usaha.
Langkah lainnya yakni pemerintah akan memperbaiki dan mempercepat reformasi di sektor riil sehingga bisa berjalan lebih efektif. Pemerintah juga akan menjaga program kemiskinan, ketahanan pangan dan pengurangan pengangguran.
Selain itu pemerintah memastikan kondisi ekonomi makro pada 2008 akan tetap terjaga meski saat ini hampir seluruh negara mengalami perlambatan ekonomi. Namun, pemerintah tetap akan waspada dalam menyikapi perkembangan ekonomi global.
"Jadi kesimpulannya untuk ekonomi 2008 secara makro mungkin beberapa target masih akan bisa kita jaga dan tercapai namun tidak akan mengurangi waspada dan kehati-hatian sampai akhir 2008," ujarnya.
(ahm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar